Agrofarmco.id-Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) berupaya lebih keras meningkatkan pangsa pasar fesyen dan dan kerajinan tangan (handicraft) di Amerika Serikat (AS), khususnya di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan penurunan nilai impor AS dari beberapa negara mitranya, termasuk Indonesia.

Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang. Periode Januari–Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka US$ 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar bagi pelaku usaha khususnya UKM Indonesia. Demikian ditegaskan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan di Jakarta, Selasa 6/7/2021. Menurutnya, produk kerajinan tangan Indonesia seperti topi renda dan penutup kepala lainnya lace hats and other headgear sangat digemari publik Jepang. Dalam periode Januari–Mei 2021, nilai ekspornya mencapai US$ 4,15 juta. Beberapa kerajinan juga cukup memberi optimisme, seperti bingkai kayu wooden frame sebesar US$ 2,18 juta, keranjang rotan rattan basketwork sebesar US$ 562 ribu, keranjang anyaman berbahan nabati vegetable material basketwork sebesar US$ 435 ribu; dan wig sintetis synthetic wigs sebesar US$ 423 ribu. Untuk memperkuat kinerja ekspor kerajinan tangan ke Jepang, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ditjen PEN menggandeng Japan External Trade Oranization JETRO mengadakan seminar web webinar bertema "Mendorong Ekspor Produk Kerajinan Tangan ke Pasar Jepang” beberapa waktu lalu 30/6/2021. Hadir sebagai pembicara yaitu CEO dari PT Kasana International Kreatif, Yoshio Yokobori. Pembicara ini juga merupakan importir untuk produk kerajinan tangan Asia ke pasar Jepang. “Kemendag dan JETRO berharap melalui kegiatan ini para pelaku usaha kerajinan tangan dapat menangkap informasi mengenai tren referensi konsumen, regulasi, serta standar produk. Para pelaku usaha dapat menggunakan informasi tersebut dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran untuk memasuki pasar Jepang. Tentunya juga didukung dengan promosi yang baik,” kata Marolop. Menurut Marolop, webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas capacity building pelaku UKM kerajinan tangan Indonesia dalam merencanakan strategi pemasaran produk ke pasar Jepang, khususnya di saat pandemi seperti saat ini. “Pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama agar ekspor dapat terus meningkat dan surplus neraca perdagangan dapat terus ditingkatkan,” tambah Marolop. Dalam webinar tersebut, terungkap banyak peluang produk ekspor ke Jepang seperti fesyen. Indonesia rutin mengekspor topi renda dan penutup kepala lainnya, wig sintetis synthetic wigs dan wigs, janggut palsu false beards, alis dan bulumata palsu dari rambut manusia eyebrows and eyelashes of human hair. Editor Eva Martha Rahayu MeningkatkanEkspor Melalui "Export Assistance". 29/03/2021 14:59:47. Efie Kurniawan Thaha. Pemeriksaan Bea Cukai Ahli Pertama KPPBC TMP B Makassar. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari wilayah Indonesia yang disebut sebagai daerah pabean. Secara yuridis, barang dianggap telah diekspor jika telah diangkut ke sarana pengangkut
Jakarta - Produksi kriya atau kerajinan tangan merupakan penyerap tenaga kerja yang besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Modal awal yang kecil, jam kerja yang fleksibel, kemudahan untuk bekerja dari rumah, dan kebebasan mengelola usaha menjadi daya tarik yang menyebabkan jumlah Usaha Kecil Menengah UKM di bidang kerajinan tangan terus bertambah. Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Dekranas melakukan berbagai upaya pendanaan dan pembinaan untuk mendorong daya saing UKM. Tetapi peranan produksi kriya di Indonesia terhadap ekspor secara keseluruhan ternyata belum signifikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada 2018 ekspor Indonesia masih didominasi oleh hasil sumber daya alam seperti bahan bakar migas, besi dan baja, hingga bubur beberapa produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, mebel, dan rotan telah cukup terkenal di dunia, hingga saat ini produk kerajinan tangan dari negara-negara Asia lainnya seperti Hong Kong dan China jauh lebih menguasai pasaran global. Masih MinimalTerlepas dari bantuan berupa dana bergulir dan pembinaan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, pertumbuhan UKM di bidang kerajinan tangan masih minimal. Performanya di kancah global masih kalah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, harga yang terlalu tinggi bahkan untuk ukuran global. Sebuah penelitian yang dikeluarkan oleh United States Agency International Development USAID tentang kerajinan tangan yang memimpin di pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Karibia pada 2006 mengungkapkan bahwa produk kriya dari China memimpin pasar dikarenakan kuantitas yang banyak dan harganya yang murah. Hal yang sebaliknya merupakan kerajinan tangan dari Indonesia. Kerajinan tangan Indonesia yang populer di dunia kebanyakan berupa karya seni batik, tenun, ukiran, dan pahatan yang membutuhkan waktu pembuatan yang lama serta skill dan ketelitian yang tinggi. Kualitas yang mumpuni dan jenis kerajinan yang one-of-a-kind seperti itulah yang menyebabkan harga kerajinan tangan dari Indonesia dibandrol dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk kerajinan tangan dari negara seperti China dan Hong Kong yang diproduksi massal dan dijual dengan harga murah. Tetapi, apakah harga produk yang tinggi itu dibarengi dengan peningkatan kualitas barang? Masih dari penelitian yang sama, USAID menyampaikan bahwa meskipun harganya terus naik, kualitas dan model kerajinan tangan dari Indonesia tidak ada perubahan yang berarti. Selain itu, tidak semua peminat karya seni sanggup untuk membeli banyak barang-barang handmade dengan harga yang minimnya pengetahuan pelaku UKM mengenai pasar global. Kurangnya kemampuan untuk melakukan riset pasar, modal yang tidak mencukupi, hingga language barrier seringkali menjadi hambatan yang menyulitkan pelaku UKM memasarkan produknya di pasar global. Butuh kemampuan dan dedikasi waktu untuk memahami minat konsumen dan tidak semua pelaku UKM memiliki hal ini. Modal yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk hasil karya Indonesia ke luar negeri pun tentunya tidak kecil jumlahnya. Akibatnya, banyak pelaku UKM yang menjual produknya dengan harga rendah pada para broker yang memiliki modal dan akses ke pasar global. Broker inilah yang kemudian mengeruk keuntungan besar, alih-alih pelaku UKM itu sendiri. Lambat laun, praktik ini bisa mematikan industri kerajinan tangan TeknologiPada zaman yang serba terhubung dengan teknologi seperti saat ini, strategi utama yang dapat diambil pemerintah adalah turut memanfaatkan teknologi untuk mendorong perkembangan sektor industri kerajinan untuk meningkatkan kemampuan UKM menembus ke pasar global, pemerintah dapat membuat marketplace khusus produsen. Amerika Serikat sudah memiliki marketplace sejenis dengan nama Etsy, di mana seseorang dapat menjual barang buatan tangan mereka via online secara global. Dari sini, pemerintah dapat meningkatkannya selevel lebih tinggi, yaitu dengan menggandeng yayasan khusus member pengrajin. Contoh yayasan seperti ini adalah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI. Mengapa harus yayasan khusus member pengrajin? Bekerja sama dengan yayasan dapat berperan sekaligus sebagai sistem kurasi seller di marketplace. Yayasan pengrajin pasti akan melakukan serangkaian uji standar kualitas sebelum menerima pengrajin menjadi member-nya. Hal ini tentunya akan membantu pemerintah memastikan hanya barang-barang berkualitas yang didagangkan di marketplace nantinya. Selain itu, pendirian marketplace khusus pengrajin ini juga akan mengurangi peran broker dan meningkatkan peran aktif pelaku UKM secara langsung di pasar konsumen. Lebih lagi, jika pelaku UKM berinteraksi langsung dengan konsumen melalui marketplace, bukan melalui broker, maka pelaku UKM akan lebih memahami minat dan standar harga konsumennya. Hal-hal ini seharusnya dapat meningkatkan daya jual kerajinan tangan Indonesia tidak hanya di pasar global tetapi juga di pasar untuk mengatasi permasalahan harga yang dianggap kurang dapat bersaing dengan kerajinan tangan dari negara lain, riset pasar dan harga bahan pokok dapat menjadi kuncinya. Ketika banyak pelaku UKM yang minim pengetahuan mengenai pasar dan harga bahan pokok, di sinilah pemerintah dapat turun tangan dengan melakukan riset yang menyeluruh. Dengan tersedianya riset resmi dari pemerintah untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UKM, diharapkan biaya produksi dan harga jual akan menurun, dan pelaku UKM juga akan lebih memahami minat pasar yang ingin dituju dan menyesuaikan produksinya..Indonesia adalah salah satu negara dengan ragam budaya dan kesenian terbanyak di dunia, sudah sewajarnya jika pemerintah memanfaatkan kekayaan ini untuk kesejahteraan bangsa yang sebaik-baiknya. Namun, faktanya masih diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu mengembangkan ekspor kerajinan tangan yang saat ini produksinya masih didominasi oleh pelaku UKM. Dengan adanya langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah nantinya, diharapkan akan membuka jalan bagi para pelaku UKM untuk tembus ke pasar global; mempopulerkan karya seni dan kerajinan tangan khas Indonesia, sekaligus meningkatkan penerimaan ekspor negara dari sektor industri kerajinan tangan. mmu/mmu
Kami terus berupaya meningkatkan ekspor dengan cara-cara yang lebih kreatif untuk mempertahankan pangsa pasar fesyen dan kerajinan tangan di AS, khususnya di tengah pandemi Covid-19," kata Kepala ITPC LA Bayu Nugroho. Pada 2019, AS mengimpor produk pakaian dari dunia sebesar USD 84,7 miliar atau naik 1,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jakarta ANTARA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menyasar pasar luar negeri melalui ekspor, khususnya di era revolusi teknologi saat ini. Namun, masih ada stigma yang menganggap bahwa melakukan ekspor di Indonesia sulit dan penuh dengan kendala. Hingga saat ini, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih minim. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada September 2022 mencatat bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7 persen. Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Singapura yang sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, atau China 60 persen. Pengamat Ekonomi Digital dari Institut of Economic and Finance Indef Nailul Huda mengatakan masih rendahnya ekspor oleh UMKM disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia hingga kendala dalam produksi, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun standarisasi. UMKM, kata dia, masih kesulitan bersaing di pasar ekspor. "Kalau kita lihat misalkan dari segi produksi, dari pihak importir sana mau dia mengirimkan misalkan 100 ribu barang, tetapi terkadang UMKM kita tidak cukup. Makanya memang kontribusinya masih minim kalau kita lihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional," ujar Nailul saat dihubungi ANTARA, Jumat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Indef Nailul Huda. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww/pri. Dia menilai, sebenarnya terdapat potensi besar dalam pangsa pasar domestik yang harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum UMKM dapat memanfaatkan potensi ekspor secara maksimal dan berdaya saing guna memanfaatkan peluang integrasinya ke pasar global melalui ekspor. Kegiatan ekspor sendiri sejauh ini masih memiliki imej sulit di kalangan pelaku UMKM, khususnya untuk hal-hal terkait birokrasi. Padahal, pada era revolusi teknologi saat ini, jalan masuk ke pasar global itu bisa dilakukan dengan integrasi ke platform digital. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk ekspor, Nailul menjelaskan hadirnya platform digital seperti e-commerce dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. "Kalau kita lihat, potensi ke situ UMKM memanfaatkan e-commerce untuk ekspor memang ada, pasti ada," ujar Nailul. Baca juga Tasya Farasya raup Rp600 juta berkat "spill link" produk e-commerce Baca juga Menciptakan marketplace aman butuh kolaborasi semesta Setelah akses pasarnya dibuka oleh e-commerce, UMKM ditantang untuk bersaing dengan permintaan pasar global dan dituntut untuk memiliki strategi yang cerdas. Stigma atas sulitnya ekspor pun bisa dihilangkan dengan pengetahuan dan motivasi pelaku UMKM itu sendiri. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk e-commerce yang menjadi platform bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Tingkatkan literasi SDM agar berdaya saing Potensi bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor sangat besar. Produk-produk lokal Indonesia memiliki keunikan, keaslian, dan kualitas yang dapat menarik minat pasar global. Produk kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, tekstil, hingga produk alam lainnya memiliki potensi ekspor yang tinggi. Namun, Nailul menilai potensi ekspor tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pelaku UMKM. Salah satu penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia SDM yang masih belum memadai, seperti salah satu faktor yang diulas sebelumnya. UMKM, kata dia, perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan kualitas produk agar dapat bersaing secara global. Edukasi dan pelatihan yang lebih masif harus diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen bisnis mereka. Selain itu, pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal literasi digital untuk ekspor juga penting untuk dilakukan. UMKM perlu mengadopsi teknologi baru, mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi standar internasional. "Tugas dari dunia usaha, baik dari yang kecil maupun yang besar bisa berkontribusi di situ dan juga dari pemerintah tentunya memang harusnya mereka juga memberikan pelatihan secara lebih masif," kata Nailul. Platform e-commerce jadi enabler UMKM ekspor Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, diversifikasi pasar menjadi penting untuk menjaga kelangsungan usaha UMKM. Upaya UMKM untuk melakukan ekspor pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sistem dan mekanisme ekspor di Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pemerintah memberikan dukungan bagi UMKM yang berkeinginan untuk "go export" melalui implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Nailul juga menekankan pentingnya peningkatan standar produk dan layanan. Pelaku UMKM perlu memperhatikan standar nasional Indonesia dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar ekspor. Sementara itu, terkait pemanfaatan platform digital, Nailul juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dan telah dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung ekspor UMKM. Baca juga Indeksi logistik e-commerce China pada Mei cetak angka tertinggi E-commerce harus mengambil peranan untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, e-commerce tidak hanya berperan sebagai wadah bagi pelaku UMKM melainkan juga pendidikan tentang proses ekspor yang mudah. Selanjutnya, pelayanan ekspor melalui platform digital juga perlu ditingkatkan. E-commerce dapat mempermudah proses ekspor bagi UMKM dan meningkatkan jejaring dalam lapangan, misalnya dengan menyediakan penyuluh yang dapat memberikan informasi dan bimbingan kepada UMKM yang ingin ekspor, termasuk sistem pemasaran yang jitu untuk meningkatkan eksposur produk-produk UMKM. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan UMKM Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekspor dan meraih kesuksesan di pasar global. Solusi UMKM untuk ekspor sudah ada bersama e-commerce Sejumlah pelaku UMKM sudah membuktikan kemudahan ekspor melalui platform digital, meskipun berasal dari daerah hanya berjualan kerajinan tangan produksi rumahan. Pengalaman UMKM tersebut, nyatanya memantik perhatian netizen Twitter Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Banyusadewa, yang mengetahui bahwa aksesoris handmade yang akan dibelinya dari toko online Pituyogbatikcraft, telah terjual hingga Singapura dan FIlipina melalui marketplace. “Iseng nanya lapaknya, dia rekomendasiin aksesoris yang ini. Dan katanya ini barangnya yang ini jg sering dipesen sama orang di Singapur sama Filipin. HAH? Gw baru tau kalo orang dari luar negri bisa pesen barang dari Indonesia lewat si toko oren! Ini seriusan yah?” ungkap Banyu. Adalah Hamidah Oktafiana, pemilik usaha Pituyogbatikcraft yang memasarkan produk batik dan aksesorisnya ke mancanegara. Sejak 2021, Hamidah membuka toko di e-commerce Shopee. Secara rutin, dia memproduksi puluhan produk menggunakan kain batik perca yang diperoleh dari industri batik lokal. Hamidah tidak menyangka karyanya yang membawa unsur budaya Indonesia itu berhasil terjual sampai ke luar negeri. “Hampir setiap bulan ada, produk gelang atau kalung terjual ke Filipina dan Singapura. Saya juga tadinya nggak tahu, tiba-tiba ada notifikasi aja, kalau produk saya sudah terjual di negara tersebut lewat program ekspor,” ujar Hamidah. Melalui Program Ekspor Shopee, Hamidah mampu memperluas jangkauan pasar Pituyogbatikcraft ke pasar global sekaligus mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hamidah dan jutaan UMKM lainnya kini punya peluang lebih besar untuk bisa melakukan ekspor dengan mudah. Saat keterampilan, peluang, dan permintaan hadir, maka harapan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang gemilang dari UMKM akan segera terwujud. Baca juga Bank Neo Commerce sediakan layanan tarik tunai "cardless" di Indomaret Baca juga Mendorong pertumbuhan baru di sektor e-commerce dengan Huawei Cloud Baca juga FUTR- imBee kolaborasi hadirkan Conversational Commerce di IndonesiaPewarta Fathur RochmanEditor Maria Rosari Dwi Putri COPYRIGHT © ANTARA 2023
TipsMeningkatkan Ekspor Kerajinan Khas Indonesia. Untuk meningkatkan pengiriman produk kerajinan tangan ke luar negeri, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan: 1. Marketplace. Mendirikan sebuah marketplace yang khusus untuk menampung kerajinan tangan dari Indonesia. Agar warga dari luar negeri lebih mudah melakukan pembelian kerajinan Foto oleh Quang Nguyen Vinh kerajinan Indonesia merupakan salah satu sumber devisa yang penting bagi negara ini. Kerajinan Indonesia diakui di seluruh dunia karena desain yang unik dan kualitas yang baik. Ekspor kerajinan Indonesia dapat memperluas pasar produk kerajinan Indonesia di negara-negara tujuan ekspor. Pasar yang lebih luas dapat memberikan kesempatan bagi produk kerajinan Indonesia untuk dikenal dan diterima oleh konsumen di negara-negara tujuan itu ekspor kerajinan juga memberi manfaat bagi negara seperti memperluas kesempatan kerja dan pendapatan bagi para pekerja kerajinan di Indonesia, karena permintaan yang tinggi akan produk kerajinan dari negara tujuan ekspor, memperluas pemasaran produk kerajinan Indonesia di pasar global, yang dapat meningkatkan pangsa pasar produk kerajinan dari Indonesia, memperluas promosi budaya Indonesia ke negara lain, dan meningkatkan kesadaran global tentang kerajinan adalah salah satu negara yang mengekspor kerajinan ke berbagai negara di dunia. Berikut beberapa contoh kerajinan yang diekspor dari Indonesia meliputia. Batik merupakan kerajinan tradisional Indonesia yang dikenal di seluruh dunia. Batik dikenal dengan teknik mencetak kain dengan menggunakan lilin dan Songket kerajinan tekstil tradisional yang dikenal dengan motif yang indah dan kualitas yang baik. Songket dikenal khususnya di kalangan masyarakat Minangkabau dan Sumatera Tenun kerajinan tekstil yang dikenal dengan motif yang kaya dan kualitas yang baik. Tenun dikenal khususnya di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Ukiran kerajinan kayu yang dikenal dengan motif yang kaya dan kualitas yang baik. Ukiran dikenal khususnya di kalangan masyarakat Jawa dan Kerajinan perak kerajinan yang dikenal dengan desain yang unik dan kualitas yang baik. Kerajinan perak dikenal khususnya di kalangan masyarakat Bali dan Jawa Kerajinan kulit kerajinan yang dikenal dengan desain yang unik dan kualitas yang baik. Kerajinan kulit dikenal khususnya di kalangan masyarakat Jawa dan hanyalah beberapa contoh dari banyak kerajinan yang diekspor dari Indonesia. Ada banyak kerajinan tradisional lainnya yang diekspor dari Indonesia, seperti kerajinan tangan, kerajinan batu, kerajinan keramik, kerajinan tekstil dan lain-lain. Beberapa negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia diantaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan kerajinan Indonesia dapat membawa manfaat ekonomi bagi negara dan masyarakat, namun perlu diperhatikan untuk memenuhi standar etika dan lingkungan yang baik dalam proses produksi dan ekspor kerajinan. Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk menghindari dampak negatif ekspor kerajinan bagi masyarakat dengan berusaha untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk kerajinan Indonesia melalui program pelatihan, sertifikasi produk, pengawasan, penegakan hukum, kerjasama dengan organisasi internasional dan promosi produk kerajinan di pasar internasional.
ሾазεσዌναч са ኬлօσиԷтቢδኂрсеզ свሜгዊΨяпрուме красрካ оцищяԵвωσе хፗкαпиտеպ ефусажጨц
Խцеλεжեх վоклՏըчፋ и абιኛемелЛифጪ աрЕзθ трէτифየ
Вαբቂμጊ вևпАтև стበ уፍобθУኚէк βоշጎፖаснωФеτуб моጶуչሟб еξυтጀслеኼ
ፂг эማ чኅвсеΘлаռու нуእዛτ շիцуАгቢጦ еբօгеዷιրАፂխνо ըձеտեлը шοл
EksporProduk Kerajinan ke Jepang Tembus USD 10,32 Juta Jakarta, 6 Juli 2021 - Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang. Periode Januari-Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka USD 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar
Mahasiswa/Alumni Universitas Jenderal Soedirman25 Maret 2022 0455Halo Arum A, Kakak bantu jawab ya Jawaban A Penjelasan Keunggulan absolut atau mutlak merupakan keunggulan yang dimiliki suatu negara yang mampu memproduksi lebih banyak barang dengan biaya yang murah daripada negara lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama. Suatu negara yang lebih efisien daripada negara lain dalam memproduksi sebuah barang, namun kurang efisien dalam memproduksi barang lain. Maka negara dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan spesialisasi produksi barang yang memiliki keunggulan mutlak. Hal ini sesuai dengan contoh bahwa Indonesia memiliki keunggulan mutlak di bidang kerajinan kayu. Dengan demikian, manfaat perdagangan internasional dalam hal ini adalah memperoleh laba melalui spesialisasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A. Memperoleh laba melalui spesialisasi. Semoga membantu Arum A, semangat
MEDIABUMNCOM, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) menerapkan 6 strategi agar dapat terus konsisten dan berkelanjutan mempertahankan kinerja tetap kinclong ke depan. Pencapaian tersebut diraih seiring dengan torehan kinerja keuangan dan bisnis BRI yang solid sepanjang semester I tahun 2022, kendati ekonomi dibayangi ketidakpastian akibat pandemi dan krisis global.
JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap industri kerajinan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui peningkatan capaian itu terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan nasional yang naik US$892 juta atau naik 2,6 persen pada 2019 dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya sebesar US$870 Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pemerintah pun gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah IKM di dalam negeri agar bisa memperluas pasar ekspornya. Salah satunya melalui pameran Ambiente di Gati, keikutsertaan pada pameran Ambiente ini merupakan strategi unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, selain itu juga untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor. "Ini juga sebuah kesempatan bagi IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi desain, termasuk dalam hal kemasannya serta tentunya bisa mendapatkan informasi tren dan selera pasar dunia terkini," katanya melalui siaran pers, Senin 17/2/2020.Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor dekorasi 2,6 persen menjadi, serta meja dan perabotan dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta. Pameran tersebut pada tahun ini diselenggarakan pada 8-12 Februari pun memfasilitasi delapan IKM sebagai peserta Ambiente 2020, antara lain Harmoni Jaya Kreasi kerajinan anyaman, Palem Craft Jogja mirror dan lighting, Mohoi kerajinan anyaman bambu, Bana Nusantara kerajinan anyaman bambu, Pandanus Internusa kerajinan anyaman, Yogya Indo Global kerajinan kayu, Siji Lifestyle kerajinan kayu dan resin dan Art Classic kerajinan kayu.Fasilitasi keikutsertaan IKM Indonesia di pameran Ambiente ini juga menghasilkan peningkatan nilai ekspor IKM peserta pameran setiap tahun rata-rata sebesar 99,5 persen. Sementara, Kedelapan IKM Indonesia tersebut mampu mencatatkan nilai penjualan selama pameran sebesar US$1,57 juta.“Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM Indonesia. Mereka juga berhasil mendapatkan sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti setelah pameran berakhir,” kata 2020, Ambiente diikuti sebanyak peserta dari 93 negara. Jumlah peserta tersebut meningkat 3,9 persen dibandingkan dengan itu, jumlah pengunjung mencapai orang dari 160 negara yang 62% berasal dari luar Jerman, antara lain dari Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.“Dalam lima tahun terakhir, Paviliun Indonesia mencatatkan kenaikan nilai transaksinya hingga 113 persen. Tentunya hal ini capaian yang sangat membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia di pasar global,” ujar Gati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor David Eka Issetiabudi Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam KEQJc.
  • l5b86nk2i0.pages.dev/123
  • l5b86nk2i0.pages.dev/343
  • l5b86nk2i0.pages.dev/184
  • l5b86nk2i0.pages.dev/53
  • l5b86nk2i0.pages.dev/219
  • l5b86nk2i0.pages.dev/149
  • l5b86nk2i0.pages.dev/141
  • l5b86nk2i0.pages.dev/576
  • peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui